KETAT MENGAWAS UJIAN SEMESTER TUTUP BUSI MOTOR GURU DICURI

Siswa SMA Muhammadiyah 4 kota bengkulu tidak mau di awasi ketat ketika ujian semester. Meraka menginginkan saling contek mencotek ketika ujian. Saya mengawas siswa dengan ketat, saya menginginkan siswa jujur dalam ujian, tapi siswa tidak mau jujur dalam ujian. Hal ini lah yang membuat saya kehilangan tutup busi motor saya ketika saya mau pulang sebagi guru di SMA Muhammadiyah 4 kota bengkulu siswa membalaskan keketatan saya mengawas kepada sepeda motor saya yang diparkirkan di tempat parkir guru depan ruang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Ketika istirahat kedua saya keluar dari mengawas saya melihat motor saya diparkiran nomor polisi belakang sudah dibengkokkan siswa kedalam dalam seperti foto.   
saya kira itu biasa saja dan hanya itu. Saya poto nomor polisi motor saya saya dan bel kembali berbunyi untuk ujian yang ke tiga jam 11.15 WIB saya mengambil naskah soal dan masuk keruangan ujian sesuai jadwal saya mengawas. Setelah mengawas jam 12.45 waktu ujian selesai, saya kembalikan lembar jawaban ujian kepada panitia, saya melihat motor saya dan saya poto kembali kemudian saya luruskan nomor polisi yang dibengkokkan itu. Dan selanjutnya saya shalat, setelah shalat dan menerima honor mengawas saya mau ke UMB mengawas ujian menggantikan pak kashardi saya menghidupkan motor kok tidak bisa-bisa hidup, saya lihat cot minyak ternya di naikkan, saya turunkan cot nya saya engkol tidak bisa hidup-hidup juga. kemudian saya dibantu oleh guru-guru lain (pak anto) dia lihat motor saya ternya penutup businya di cabut oleh siswa dan sampai hilang. Akhir nya disuruh pak anto beli oleh siswa dandipasang kembali baru bisa hidup.  Abdul Salim, S.Pd
 

Comments